Senin, 27 Juni 2011

Sayang dan Cinta pada Diri Sendiri


Mengawali sesuatu itu hendaknya dan akan lebih baik bila diawali dengan niat yang baik pula. Marilah mulai dengan niat serta sesuatu yang kecil yang mungkin tak terlalu berharga di mata kita dan disepelakan, padahal mungkin itu awal yang besar untuk sesuatu yang besar.

Contohnya, mulailah dari uang receh (kalau dilihat kan ya…. cuma receh) mungkin itu sangat kecil, tapi jika kita kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini terus coba kita lihat wujutnya sih tetap receh tapi dari sisi jumlahnya apakah tetap sejumlah receh?, tidak kan?. Juga mungkin dengan uang receh itu, akan membantu dan melatih kita untuk lebih baik terhadap sesama.

Andai kata kita sedang di atas sebuah bus, tau-tau datang seorang pengamen menyanyikan sebuah lagu untuk kita atau seorang pengemis, apa yang akan kita lakukan dalam kondisi ini? mengusirnya, diam saja, pura-pura tidur atau kita akan memberikan sekeping recehan?
Barangkali kita akan ada rasa enggan, juga kesal, tapi cobalah kita tekan perasaan itu seiring dengan keikhlasan untuk memberi. Bukankah tak seorang pun ingin memurukan dirinya untuk menjadi pengamen / pengemis i.. ya kan?, makanya kita mesti bersyukur karna kita masih lebih baik dibandingkan mereka.

Sebenarnya yang perlu kita ingat adalah menganggap bahwa kali ini kita hanya sedang "berlatih memberi”; bukankah tangan di atas lebih mulia dari pada tangan di bawah?, dan mungkin receh tadi tidaklah berarti besar buat kita, tapi buat mereka itu sungguh besar artinya dan coba rasakan juga, itu pasti akan menimbulkan sesuatu yang mengalir bak air dari dalam diri kita melalui telapak tangan kita. Ya.... sesuatu yang bernama kasih sayang.

Dan sebenarnya, bukan receh atau berlian yang kita berikan. tapi kemurahan hati, karena kemurahan itu bukan terletak di telapak tangan, melaikan di dalam hati..... ya di dalam hati kita.
Setelah kita melakukan kemurahan hati maka akan timbul rasa cinta, cinta terhadap sesama dan akan menimbulkan kedamaian di hati dan di dunia ini.

Cinta pada apa saja, sampai kita cinta terhadap pekerjaan, tempat kerja, teman-teman di tempat kerja sampai dalam perjalanan kita untuk menuju tempat atifitas-pun hendaklah disertai dengan rasa cinta, karna dengan cinta akan menimbulkan rasa bahagia.

Bila kita tak mencintai pekerjaan kita, maka coba cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Karena dengan kita mencintai orang-orangnya rasa kegembiraan dari pertemanan itu akan terus memacu kita untuk lebih baik dan pekerjaan pun akan menjadi menggembirakan. Bila kita tak bisa mencintai rekan-rekan kerja kita, maka cintailah suasana kantor kita. Ini akan mendorong kita untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik, kan begitu?. Bila toh kita juga tidak bisa melakukannya, maka cintailah setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja kita. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga. Namun bila kita tak menemukan kesenangan di sana juga, maka cintailah apa pun yang bisa kita cintai dari kerja kita.

Dan bila masih juga kita tak menemukannya di sana?, maka akan timbul pertanyaan mengapa kita ada si sana …. Heheheeeee

Hidup hanya sekali, tak ada yang lebih indah selain melakukan sesuatu itu dengan niat yang baik, penuh dengan keiklasan, saling membantu, penuh kasih sayang dengan rasa cinta yang tulus, maka apa yang kita kerjakan mudah-mudahan akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat

*-*
Salam
Ok Yadi

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons