Senin, 16 April 2012

Al - Haya (Sifat Malu)


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Guna mengisi dan melengkapi di akhir pekan kali ini, mungkin kita juga perlu sedikit rileks... sambil baca2 tulisan dan mudah2an bermanfaat.
Daaaaaaaaaaaannnnn apabila ada tulisan2 yang kurang berkenan kami memohon dengan sangat dapat dibukakan pintu maaf yang sebesar2nya.... 
Ok... tidak perlu bertele2 ...  dan kembali ke pokok topik tersebut ya... ok...ok.... heheheeee

Jadi................. pengertian dari pada Al-Haya itu; 
"Al haya adalah bagian iman yang utama,"Hasan ibnu atiah dari abi umammah; 'Rasulullah Shalallahu Alaihi wa sallam bersabda;"Malu dan diam adalah cabang dari iman, sedangkan keji, keras (banyak omong) adalah cabang dari nifaq.

"Hadist ibnu mas'ud ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam bersabda;"Malulah kalian terhadap Allah, sebenar benarnya Malu?

'kemudian Sahabat bertanya, Bagaimana cara kita malu terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sebenar benarnya.,?

'Rasulullah menjawab;"Barang siapa yang memelihara kepala, dan apa yang ada dalam perut dan isinya, serta meninggalkan hiasan kehidupan dunia,mengingat mati dan kesusahan, maka dia malu kepada Allah yang sebenar benarnya.

"Sesungguhnya setiap agama memiliki aturan akhlak, dan akhlak dalam Islam adalah malu" (HR Malik dan Ibnu Majah)

"Malu dan Iman merupakan dua hal yang tidak bisa di pisahkan, jika yang satu tiada, maka yang lain pun tiada pula" (HR Hakim)

"Malu termasuk bagian dari Iman, dan iman itu di dalam surga, sedang sifat mencela itu merupakan kebengisan, Dan itu dalam Neraka (HR Ahmad dan Tirmidzi)

"Ukuran Moral Islam terletak pada sifat malu, sejauh mana seseorang itu punya perasaan Malu, sampai disitulah batas dari kesempurnaan iman seseorang,

Karena sifat malu adalah suatu tindakan batin, Ia bersemayam dalam Qalbu dan akan memancarkan cahaya indah dalam setiap gerak langkah,Malu adalah sejenis perasaan, yang karenanya secara hakiki tidak bisa di buat dusta,

"seseorang yang mempunyai sifat malu akan membuahkan sifat terpuji., karena ia akan bertaubat dan menyesal apabila dirinya melakukan kesalahan , 'jika ia mendapat kebaikan ia merasakan sebagai taufik dari Allah, ia menjadi orang yang rendah hati, karena ia merasa apa yang dilakukan senantiasa diketahui oleh Allah.,

"Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda;"Malu itu tidak datang (membuahkan hasil), melainkan membawa dan membuahkan kebaikan."

"Al haya, Malu terhadap manusia semakna dengan muru'ah yaitu sifat menjaga kehormatan diri di hadapan manusia.,"Al haya, Malu terhadap diri sendiri yaitu sifat iffah yaitu memelihara kebersihan jiwa dari sifat tercela meskipun dalam keadaan menyendiri.,"Al haya merupakan ciri seseorang yang dekat kepada Allah (Muraqabah)dan selalu ingat dengan, Firmannya"Sesungguhnya telah Kami jadikan Manusia dan Kami mengetahui apa yang telah dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya" (QS Qaaf 16)

"Al Haya, adalah malu tapi malu bukan karena bersalah, atau sebab lain yang di sebabkan perasaan jelek.,"Al haya, adalah malu yang di dorong perasaan Hormat dan segan terhadap sesuatu yang di pandang dapat membuat dirinya terhina. 

Sssttt jangan lihat kanan kiri depan belakang, ayo kita lihat diri kita masing-masing, Adakah Rasa Malu itu dalam diri kita????

*** SALAM UKHUWAH ***

Kamis, 05 April 2012

Bapak, Ooo Bapak Maafkan Aku


Hay...sobat biasa semoga bisa menemani tuk berakhir pekan dan maaf bila terlalu panjang ya...heheeeee dan semoga ada manfaatnya...
Mungkin tanpa kita sadari dan baru sadar setelah membaca ini kali yeeee...heheeeeee
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya... Akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya

Lalu bagaimana dengan peran Bapak?

Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Bapak-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang bekerja Bapak dan dengan wajah lelah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil... Bapak biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda, dan setelah Bapak mengganggapmu bisa, Bapak akan melepaskan roda bantu di sepedamu...kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Bapak, jangan dilepas dulu roda bantunya”, Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka...

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Bapak dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba, tetapi Bapak akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”. Heheheeeee. Tahukah kamu, Bapak melakukan itu karena Bapak tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Bapak yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Bapak benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. Ketika kamu sudah beranjak remaja….Kamu mulai menuntut pada Bapak untuk dapat izin keluar malam, dan Bapak bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.

Tahukah kamu, bahwa Bapak melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Bapak, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga, setelah itu kamu marah pada Bapak, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu...

Tahukah kamu, bahwa saat itu Bapak memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Bapak sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?. Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Bapak akan memasang wajah paling cool sedunia...hahahaaaa... Bapak sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Bapak merasa cemburu?. Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Bapak melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Bapak adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut...ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Bapak akan mengeras dan Bapak memarahimu.

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Bapak akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Bapak” Setelah lulus SMA, Bapak akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Bapak itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh Bapak tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Bapak.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa, dan kamu harus pergi kuliah dikota lain, Bapak harus melepasmu. Tahukah kamu bahwa badan Bapak terasa kaku untuk memelukmu?. Bapak hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Bapak ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat. Yang Bapak lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Bapak melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Bapak. Bapak pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Bapak tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...Kata-kata yang keluar dari mulut Bapak adalah : “Tidak... Tidak bisa!” Padahal dalam batin Bapak, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Bapak belikan untukmu”.

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Bapak merasa gagal membuat anaknya tersenyum?. Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Bapak adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Bapak akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang” Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Bapak untuk mengambilmu darinya. Bapak akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena Bapak tahu, bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....
Saat Bapak melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Bapak pun tersenyum bahagia. Dan apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Bapak pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?. Bapak menangis karena Bapak sangat berbahagia, kemudian Bapak berdoa...Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Bapak berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik...Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik... Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Bapak hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk, dengan rambut yang telah dan semakin memutih. Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya... Bapak telah menyelesaikan tugasnya, Bapak, Ayah, Papa, atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat, bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis, dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal...

Menangislah... ayo mewek... yaaaaaa... cengenggg... Heheeee

Nah demikianlah yg bias kami persembahkan dan semoga bermanfaat.
Salam,

Popular Posts

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons