Kamis, 31 Maret 2011

Kasih Sayang Ibu


oleh: Ok Yadi

Aku ingat sebuah cerita ”Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak tersebut belum tentu mampu mengurus seorang ibu”. Juga ku teringat kata-kata kecantikan seseorang bukan terletak pada fisikal tetapi di hati. Cinta sejati bukan pada apa yang dilakukan dan disanjung-sanjung tetapi pengorbanan tanpa diketahui.

Nah......
Selagi ibu kita ada di dunia ini, ciumlah dia, cium tangannya, senantiasa minta ampun darinya, berikan senyum kepadanya, bukan dengan bermasam muka, kasih ibu tiada tandingannya, ingatlah “SURGA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU”, penyesalan di kemudian hari tidak berguna, selagi hayatnya ada, curahkanlah sepenuh kasih sayang kepadanya

Pepatah yang mengatakan bahwa surga ada di telapak kaki ibu, itu bukan berarti kita mesti melihat telapak kaki ibu. Ini hanya merupakan sebuah isyarat nahwa kebahagiaan seseorang anak terletak di telapak kaki ibu, yang bisa diartikan sepanjang kehidupan ibu. Jika ibu kita masih ada, maka selama ini ibu tetap melangkahkan kaki untuk menciptakan kesempatan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya.

Telapak kaki, bisa diartikan sebagai bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan tanah, maka itu bisa diartikan perjalanan hidup ibu. Selama ibu masih ada, selama itu pula kasih sayang ibu tercurah untuk anak-anaknya. Ibu akan terus berusaha memposisikan anak-anaknya agar bahagia.

Ibu adalah ibarat mentari yang menyinari setiap saat. Ibu adalah nafas kehidupan, seperti oase pelepas dahaga. Surga sebelum surga, cahaya sebelum cahaya. Betapa besarnya kasih seorang ibu kepada kita. Cinta dia yang dalam kepada kita sudah ditanamkan sejak kita masih berada di dalam kandungannya, belaian lembut dari jemari nya melebihi sutra, kasih sayangnya melebihi rindunya seorang kekasih. Cinta seorang Ibu kepada anaknya begitu hebat hingga tak mampu kita mengukurnya.

Bersyukurlah kita yang dilahirkan dan memiliki ibu yang selalu setia mendampingi kita setiap saat. Seperti cerita Nabi, ketika datang seorang pemuda menanyakan tentang apakah perbuatan baik kepada ibunya selama ini mampu membalas jasa kesetiaan ibunya sejak masih kecil hingga dewasa. Maka jawab Nabi "Semua yang engkau lakukan tak akan mampu membalas kebaikan ibumu walau hanya satu pukulan tanganmu di dalam perut ibumu".

Seorang Ibu akan selalu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita? Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi. Janganlah sampai kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat. Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.
Ya Allah, curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin

*salam persahabatan

4 komentar:

Liza @ Adzriel AB mengatakan...

itu yg tiap2 minggu kena call mak kandung & mak mertua di kampung.

Liza @ Adzriel AB mengatakan...

http://adzriel.blogspot.com/2011/04/anak-mengertilah.html

hamparan kata mengatakan...

bener sob setuju

Anonim mengatakan...

Hello dear friend, thank you very much for your visit, happy new week with happiness & peace. Hugs Valter.

Posting Komentar

Popular Posts

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons